Seperti yang kita tahu penyakit TBC yang menjadi momok dalam masyarakat.
TBC
adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Myccobacterium tuberculosis. Kuman itu pada umumnya menyerang paru
–paru dan organ lain. Gejala TBC seperti batuk kronis, demam, berkeringat waktu
malam, keluhan pernapasan, perasaan letih, malaise, hilang nafsu makan, turunnya
berat badan serta nyeri di bagian dada.
Penyakit
TBC ditularkan dari orang ke orang, terutama melalui saluran napas dengan
menghisap atau menelan tetes-tetes ludah/dahak (droplet infection)yang mengandung basil dan dibatukkan oleh
penderita TBC terbuka ataupun terkena pada luka dikulit. Untuk membasmi
penyebaran penyakit perlu dijauhkan dari penderita TBC tersebut. Dengan
demikian penderita baru dapat di deteksi pada waktu dini.
Ada
beberapa pencegahan yang di lakukan supaya tidak tertular penyakit TBC yaitu :
a. Semua
bayi yang baru lahir dan anak-anak kecil harus diimunisasi dengan vaksin BCG (Basi dari carmette dan Guerin). BCG
mengandung basil TBC sapi yang telah dihilangkan keganasannya (virulensi) setelah dibiakkan di
laboratorium selama bertahun-tahun.
b. Siapapun
yang batuk lebih dari 3 minggu dan batuk maupun ludahnya bercampur darah, serta
merasakan sakit di dada harus segera di rujuk ke Puskesmas atau Rumah Sakit dan
minum obat secara teratur. Bila perlu berika Aspirin atau Analgetik selama 3-5
hari.
c. Penderita
TBC seharusnya menutup mulutnya dengan memakai masker dan segera membakarnya.
Menurut
Dr. Irma Rismayanty, terdapat dua kemungkinan penderita TBC yakni penderita TBC
positif dan penderita TBC negative, dimana penderita yg positif terkena TBC
akan berpotensi kematian jika tidak segera ditangani. Penyakit TBC dapat
disembuhkan, tetapi bergantung pada kedisiplinan dalam pengobatan. Penderita
harus menuntaskan pengobatan yang lama tersebut hingga benar benar terbebas
dari TBC dan berlangsung selama 6-9 bulan, tergantung dari jenis TBC yang
diderita. Jenis obat TBC yang efektif memang kombinasi dari pengunaan empat
obat : Rifampisin, INH, Pirazinamid, dan
Etambutol serta ditambahkan suntikan Streptomisin
pada pasien penderita TBC kategori 2 (kambuh, pengobatan gagal).
Penyakit ini dapat kambuh jika imunitas
tubuh menurun dan menjalankan pola hidup tidak sehat. Di haruskan mengkonsumsi
makanan yang sehat dan bergizi cukup untuk menunjang system pertahanan tubuhnya
dan istirahat yang cukup serta rutin kontrol ke dokter untuk melihat
perkembangan respon pengobatan yang dijalani.
sumber :
Dr.
Yoannes Yuantono Laban. Kesehatan
Masyarakat TBC. Penyakit & Cara Pencegahan. Penerbit : Kanisius
Yogyakarta.
Drs.
Tan Hoan Tjay, Drs. Kirana Rahardja. Obat-obat
Penting: Khasiat, penggunaan dan efek-efek samping. Penerbit : Elex Media
Komputindo, 2007